Alat Bongkar-Muat Kapal di Pelabuhan

Proses bongkar muat barang di pelabuhan melibatkan banyak pihak dan membutuhkan koordinasi yang baik. Kelancaran proses ini juga bergantung pada ketersediaan alat-alat bongkar muat canggih yang memudahkan perpindahan kontainer dalam jumlah besar guna meningkatkan efisiensi kerja dan menghemat biaya operasional. Artikel ini akan membahas tentang alat bongkar-muat yang digunakan di pelabuhan. Untuk pengiriman jalur laut yang lebih efisien, serahkan pada layanan LCL Deliveree yang bisa Anda cek harganya dengan mengklik tombol berikut.

ArrayCEK TARIF EKSPEDISIWHATSAPP 24/7WHATSAPP 24/7

Tahap Bongkar Muat di Pelabuhan

Proses bongkar muat di pelabuhan merupakan rangkaian kegiatan penting yang memastikan kelancaran pengiriman barang. Biasanya tahapannya meliputi:

1. Persiapan Kapal dan Pelabuhan

  • Pihak pelabuhan: Mempersiapkan peralatan bongkar muat, mengatur lokasi penempatan kontainer, dan mengalokasikan tenaga kerja.
  • Kapal: Melaporkan estimasi waktu kedatangan (ETA) dan manifes kapal (daftar muatan).

2. Pemberitahuan Kedatangan Kapal

  • Agen kapal menginformasikan kedatangan kapal kepada pihak pelabuhan dan bea cukai.
  • Pihak bea cukai melakukan pemeriksaan awal dokumen kapal dan muatan.

3. Pemeriksaan Dokumen

  • Dokumen kapal dan muatan diperiksa secara detail oleh bea cukai dan instansi terkait lainnya.
  • Dokumen harus lengkap dan sesuai untuk mencegah keterlambatan.

4. Pemeriksaan Fisik

  • Bea cukai melakukan pemeriksaan fisik terhadap sebagian kecil kontainer secara acak.
  • Pemeriksaan ini bertujuan memastikan kebenaran isi kontainer dan mencegah penyelundupan.

5. Bongkar Muat Barang

  • Kapal sandar di dermaga dan proses bongkar muat dimulai menggunakan peralatan khusus seperti crane dan forklift.
  • Kontainer diturunkan dari kapal dan dipindahkan ke area penimbunan sementara.

6. Penimbunan Barang

  • Kontainer disimpan sementara di area penimbunan sambil menunggu proses pemeriksaan dan pengeluaran.
  • Area penimbunan dijaga keamanannya untuk mencegah kehilangan atau kerusakan barang.

7. Penyerahan Barang

  • Setelah proses pemeriksaan selesai, kontainer diserahkan kepada pemilik atau penerima barang.
  • Pemilik/penerima barang harus menunjukkan dokumen kepemilikan yang sah.

Sepanjang proses ini, ada beberapa dokumen penting yang harus diurus, seperti bill of lading, deklarasi bea cukai, dan surat izin lainnya. Kelancaran proses bongkar muat bergantung pada koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat, seperti agen kapal, perusahaan pelayaran, operator pelabuhan, bea cukai, dan pemilik/penerima barang.

Bagaimana Proses Bongkar Muat di Pelabuhan?

Ada tiga aktivitas utama saat bongkar muat di pelabuhan, yaitu:

  1. Stevedoring: Membongkar barang dari kapal ke dermaga atau memuat barang muatan dari tongkang, dermaga atau truk ke kapal hingga tersusun pada palka kapal memakai crane darat atau crane kapal.
  2. Cargodoring: Melepas barang pada jala-jala atau tali di dermaga dan mengangkutnya menuju gudang.
  3. Receive atau Delivery: Memindahan barang dari lapangan penumpukan kemudian disusun pada bagian atas kendaraan.

Berapa Lama Proses Bongkar Muat di Pelabuhan?

Secara umum, waktu bongkar muat di pelabuhan dapat berkisar antara beberapa jam hingga beberapa hari. Waktu yang dibutuhkan untuk bongkar muat di pelabuhan tidak dapat ditentukan secara pasti karena tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

  • Jenis Kapal: Kapal besar dengan muatan banyak membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan kapal kecil.
  • Jenis Muatan: Jenis muatan yang dibongkar muat juga berpengaruh. Contohnya, kontainer lebih mudah dibongkar muat dibandingkan dengan kargo curah.
  • Efisiensi Pelabuhan: Pelabuhan dengan peralatan modern dan tenaga kerja yang terampil dapat menyelesaikan bongkar muat lebih cepat.
  • Kondisi Cuaca: Cuaca buruk dapat menghambat proses bongkar muat.
  • Ketersediaan peralatan bongkar muat: Jumlah dan kondisi peralatan bongkar muat yang tersedia di pelabuhan.
  • Volume muatan: Semakin banyak muatan yang dibongkar muat, semakin lama waktu yang dibutuhkan.
  • Kesibukan pelabuhan: Pelabuhan yang ramai dengan banyak kapal yang sandar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan bongkar muat.
  • Prosedur dan pemeriksaan: Proses pemeriksaan dokumen dan fisik oleh bea cukai dan instansi terkait dapat memakan waktu.

Berikut beberapa contoh rata-rata waktu bongkar muat di pelabuhan di Indonesia:

  • Pelabuhan Tanjung Priok: Rata-rata 2,8 hari untuk kontainer domestik dan 3,5 hari untuk kontainer internasional.
  • Pelabuhan Belawan: Rata-rata 2,2 hari untuk kontainer domestik dan 3,1 hari untuk kontainer internasional.
  • Pelabuhan Makassar: Rata-rata 1,8 hari untuk kontainer domestik dan 2,7 hari untuk kontainer internasional.

Pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan efisiensi pelabuhan untuk mempercepat waktu bongkar muat. Targetnya adalah rata-rata waktu bongkar muat di pelabuhan Indonesia dapat mencapai 2,5 hari untuk kontainer domestik dan 3 hari untuk kontainer internasional.

Alat-Alat Bongkar Muat di Pelabuhan

Proses bongkar muat di pelabuhan merupakan kegiatan yang vital untuk kelancaran logistik dan perdagangan internasional. Untuk menunjang kegiatan ini, berbagai alat bongkar muat dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing digunakan. Berikut penjelasan lengkapnya:

Alat Bongkar Muat Kontainer

  • Quay Container Crane (QCC): Derek raksasa di dermaga yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan kontainer dari kapal ke darat atau sebaliknya.
  • Rubber Tyred Gantry Crane (RTG): Derek ban karet yang digunakan untuk memindahkan kontainer di area pelabuhan.
  • Reach Stacker: Derek bertingkat tinggi yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan kontainer dalam rak penyimpanan.
  • Empty Container Stacker: Alat khusus untuk mengangkat dan memindahkan kontainer kosong.
  • Straddle Carrier: Kendaraan khusus yang digunakan untuk mengangkut kontainer di atasnya.
  • Container Spreader: Alat yang dipasang pada derek untuk mengangkat dan memindahkan kontainer dengan aman.

Alat Bongkar Muat Barang Curah

  • Grabber: Alat seperti cakar raksasa untuk mengangkat dan memindahkan barang curah seperti batubara, biji-bijian, dan pupuk.
  • Unloading Crane: Derek khusus untuk membongkar muatan curah dari kapal.
  • Shiploader: Alat untuk memuat barang curah ke kapal.
  • Conveyor Belt: Sistem ban berjalan untuk mengangkut barang curah dari dan ke kapal.

Alat Bongkar Muat Kendaraan

  • Ramp Door: Pintu miring yang digunakan untuk memuat dan membongkar kendaraan dari kapal.
  • Car Carrier: Kapal khusus untuk mengangkut kendaraan.
  • Mobile Harbour Crane: Derek mobile yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan kendaraan.

Alat Bantu Lainnya

  • Forklift: Kendaraan untuk mengangkat dan memindahkan barang palet.
  • Truk: Kendaraan untuk mengangkut barang dari dan ke pelabuhan.
  • Pallet: Alas untuk menyusun barang agar mudah dipindahkan.

Pemilihan alat bongkar muat yang tepat di pelabuhan tergantung pada beberapa faktor:

  • Jenis barang yang dibongkar muat
  • Ukuran dan berat barang
  • Kapasitas dan jenis kapal
  • Tata letak pelabuhan

Penggunaan alat bongkar muat yang tepat dan efisien akan mempercepat proses bongkar muat dan meningkatkan kelancaran logistik di pelabuhan.

Dokumen Bongkar Muat di Pelabuhan

Dokumen yang diperlukan untuk proses bongkar muat di pelabuhan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: dokumen untuk proses pemuatan, dokumen untuk pembongkaran, serta dokumen clearance masuk/keluar.

Dokumen Proses Pemuatan

Untuk proses pemuatan barang ekspor ke dalam kapal, dokumen-dokumen berikut ini diperlukan:

  • Instruksi pengapalan: instruksi dari pengirim kepada agen kapal untuk mengapalkan barang.
  • Konosemen (Bill of Lading, B/L): dokumen yang berfungsi sebagai bukti penerimaan barang serta dokumen pengiriman yang diterbitkan oleh agen kapal.
  • Daftar muatan: enumerasi dari barang-barang yang akan diapalkan.
  • Lembar talian muat: dokumentasi dari proses pemuatan barang yang dicatat oleh operator pelabuhan.
  • Laporan hasil muat: catatan detail barang termasuk jumlah dan kondisi saat dimuat.
  • Daftar muatan khusus: enumerasi barang-barang tertentu yang diapalkan, seperti barang berbahaya atau berharga.

Dokumen Proses Pembongkaran

  • Manifes: detail lengkap tentang barang yang diangkut.
  • Konosemen (Bill of Lading, B/L): bukti penerimaan barang dan dokumen pengiriman dari pemilik atau agen kapal.
  • Daftar bongkar: enumerasi barang yang akan dibongkar.
  • Perintah pengiriman (Delivery Order, D.O.): dokumen dari agen kapal yang memverifikasi hak penerimaan barang oleh consignee.
  • Surat pengantar: dokumen dari bea cukai yang menyatakan barang telah diperiksa dan disetujui untuk dikeluarkan.
  • Lembar talian bongkar: dokumentasi pembongkaran barang yang dicatat oleh operator pelabuhan.
  • Laporan hasil bongkar: catatan detail barang termasuk jumlah dan kondisi saat dibongkar.
  • Laporan kerusakan muatan: catatan tentang kerusakan atau kehilangan barang selama proses.

Dokumen Clearance Masuk/Keluar

  • Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing (PKKA): dokumen pemberitahuan kedatangan kapal asing oleh agen kapal.
  • Permohonan Pelayaran Kapal dan Barang (PPKB): dokumen permintaan izin berlabuh dan berangkat oleh agen kapal.
  • Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP): informasi jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal di pelabuhan.
  • Inspeksi dokumen kapal: hasil pemeriksaan dokumen oleh otoritas pelabuhan.
  • Surat penunjukan: penunjukan agen kapal oleh pemilik untuk mewakili kapal.
  • Kabel master: informasi mengenai kapal termasuk nama, bendera, dan lain-lain.
  • International Ship Security Certificate (ISSC): bukti kapal memenuhi standar keamanan.
  • Detail kapal: spesifikasi teknis kapal seperti ukuran dan mesin.
  • Daftar awak: detail tentang nama dan posisi awak kapal.
  • Manifesto muatan: detail jenis, jumlah, dan informasi lainnya tentang muatan.
  • Deklarasi berlayar: bukti dari karantina bahwa kapal memenuhi syarat kesehatan untuk berlayar.
scroll

Blog ini hanya tersedia di bahasa Inggris . Klik dibawah ini untuk melihat di Inggris.

flag indonesia
Kembali