Dasar-Dasar Supply Chain Management

Gambaran konsep supply chain management dengan ikon digital terhubung yang menggambarkan pabrik, truk pengiriman, dan gudang, dengan latar belakang peta dunia dan berbagai elemen statistik dalam suasana biru futuristik.

Dalam operasi bisnis, ada serangkaian langkah untuk memproses produk dan mengirimkannya ke pelanggan. Kesuksesan hal ini sangat bergantung pada Supply Chain Management yang efisien. Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat mencapai keuntungan dan memuaskan pelanggan.

Sebagai penyedia layanan logistik, Deliveree berkaitan erat dalam mendukung efisiensi Supply Chain Management suatu bisnis. Cek estimasi harga menggunakan kalkulator ongkir FTL Deliveree.

ArrayCEK TARIF EKSPEDISIWHATSAPP 24/7WHATSAPP 24/7

Apa itu Supply Chain Management?

Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasok adalah pengelolaan semua tahap dalam proses produksi barang dan layanan, mulai dari perjalanan bahan baku hingga produk akhir yang disampaikan ke pelanggan. Perusahaan biasanya mengembangkan jaringan pemasok untuk menghubungkan bahan baku dari pemasok ke perusahaan atau organisasi yang berinteraksi langsung dengan pelanggan, memperkuat Peran Supply Chain Management di Indonesia.

Menurut Chopra dan Meindl (2016), SCM meliputi semua tahap yang terlibat, secara langsung atau tidak langsung, dalam memenuhi permintaan pelanggan, mencakup dari produksi hingga pengiriman akhir. Melalui efektifitas proses ini, perusahaan dapat Meraih Keuntungan & Efisiensi Bisnis dengan Supply Chain Management. Rantai pasokan ini tidak hanya mencakup produsen dan pemasok, tetapi juga pengangkut, gudang, pengecer, dan pelanggan itu sendiri.

Apakah Supply Chain Management dan Supply Chain Berbeda?

Ya, Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok) dan Supply Chain (Rantai Pasok) berbeda. Supply Chain mengacu pada jaringan lengkap yang terlibat dalam produksi dan distribusi barang, dari bahan mentah hingga produk akhir sampai ke konsumen. Sementara Supply Chain Management adalah proses mengelola dan mengoptimalkan alur kerja, operasi, dan sumber daya di sepanjang Supply Chain untuk meningkatkan efisiensi dan memenuhi kebutuhan konsumen. Jadi, Supply Chain adalah rangkaian aktivitas dan entitas, sedangkan Supply Chain Management adalah praktik mengelola dan menyempurnakan rangkaian tersebut.

Pelaku yang Terlibat di SCM

  1. Konsumen
  2. Pengecer/retailers
  3. Distributor/wholesalers
  4. Pabrik/manufacturer
  5. Pemasok bahan baku/supplier

Siklus Supply Chain Management

Siklus Supply Chain Management merujuk pada serangkaian tahapan atau langkah yang diperlukan untuk mengelola rantai pasokan dari awal hingga akhir. Siklus SCM ini dimulai dengan perencanaan strategis dan taktis, di mana penting untuk memahami Pentingnya Manajemen Transportasi dalam Supply Chain. Selanjutnya, pengadaan, produksi, penyimpanan dan distribusi, hingga ke pengiriman dan pengembalian barang. Ini semua memerlukan integrasi yang efisien dan efektif yang dijelaskan dalam Pelajari Konsep Integrated Supply Chain Management. Siklus ini berfokus pada aliran barang, informasi, dan dana dalam rantai pasokan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efisien. Siklus SCM umumnya terdiri dari beberapa tahapan berikut:

  1. Perencanaan (Planning): Perencanaan strategis dan taktis dilakukan untuk menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan rantai pasokan. Hal ini mencakup perencanaan permintaan, perencanaan persediaan, dan pengembangan rencana produksi.
  2. Pengadaan (Sourcing): Organisasi mencari pemasok atau sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan. Ini melibatkan negosiasi kontrak, pemilihan pemasok, dan manajemen hubungan dengan pemasok.
  3. Produksi (Manufacturing): Transformasi bahan baku menjadi produk jadi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan.
  4. Penyimpanan dan Distribusi (Storage and Distribution): Barang jadi disimpan dalam gudang atau fasilitas penyimpanan sebelum didistribusikan. Pengendalian stok, manajemen gudang, dan pengiriman produk kepada pelanggan termasuk dalam tahap ini.
  5. Pengiriman (Delivery): Produk disampaikan kepada pelanggan. Pengiriman dapat dilakukan dengan berbagai metode transportasi, seperti darat, laut, udara, atau rel, tergantung pada kebutuhan.
  6. Pengembalian (Returns): Proses pengembalian jika terjadi produk cacat atau pengembalian oleh pelanggan. Melibatkan penanganan pengembalian, penggantian produk, dan manajemen kualitas.
  7. Pengukuran Kinerja (Performance Measurement): Evaluasi kinerja selama seluruh siklus SCM untuk memahami efisiensi, keefektifan, kualitas operasi SCM, dan identifikasi area perbaikan.
  8. Pengoptimalan (Optimization): Setelah melalui siklus SCM, organisasi mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya dalam rantai pasokan. Ini dapat mencakup perbaikan proses, teknologi baru, atau perubahan strategi.
  9. Pelaporan (Reporting): Informasi yang dikumpulkan selama siklus SCM digunakan untuk membuat laporan yang memberikan wawasan tentang kinerja rantai pasokan. Laporan digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Siklus SCM tidak selalu berakhir, karena rantai pasokan adalah proses berkelanjutan. Organisasi terus-menerus memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki operasi mereka untuk menjawab perubahan dalam permintaan pelanggan, kondisi pasar, dan tantangan lainnya. Siklus SCM adalah pendekatan yang berkelanjutan untuk mengelola rantai pasokan secara efisien.

Tujuan Supply Chain Management

Tujuan Supply Chain Management adalah untuk memastikan kelancaran aliran barang, informasi, dan dana dari pemasok hingga pelanggan, sambil mencapai berbagai tujuan strategis. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari SCM:

  • Mengurangi biaya operasional dalam rantai pasokan.
  • Meningkatkan efisiensi dalam setiap tahap rantai pasokan.
  • Meningkatkan responsivitas terhadap perubahan permintaan.
  • Meningkatkan layanan pelanggan yang lebih baik.
  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan dalam rantai pasokan.
  • Mengidentifikasi dan mengurangi risiko dalam rantai pasokan.
  • Meningkatkan kolaborasi dengan pemasok, mitra logistik, dan pelanggan.
  • Memperhatikan aspek keberlanjutan dalam rantai pasokan.
  • Memberikan informasi akurat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Menghasilkan keuntungan bersih bagi organisasi.

Proses Bisnis Supply Chain Management

Proses bisnis Supply Chain Management melibatkan kolaborasi perusahaan dari pemasok hingga distributor dalam menghubungkan aktivitas internal mereka. Keberhasilannya memerlukan koordinasi fungsi-fungsi dalam rantai pasokan. Berikut adalah rangkuman proses bisnis dalam Supply Chain Management:

  • Customer Relationship Management (CRM): Strategi dan sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan memperkuat hubungan dengan pelanggan mereka, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, memahami kebutuhan mereka, dan meningkatkan retensi pelanggan.
  • Customer Service Management (CSM): Pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. CSM melibatkan proses penanganan pertanyaan, masalah, atau permintaan pelanggan dengan efisien dan responsif, dengan tujuan memastikan kepuasan pelanggan yang lebih baik.
  • Demand Management: Proses menyeimbangkan kebutuhan konsumen dengan kapasitas perusahaan dan menggunakan data point of sale untuk pengelolaan permintaan yang baik.
  • Customer Demand Fulfillment: Penyediaan produk atau layanan sesuai dengan permintaan pelanggan dengan tepat waktu dan dalam jumlah yang dibutuhkan.
  • Manufacturing Flow Management: Pengaturan aliran produksi agar berjalan dengan lancar dan efisien. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan proses produksi, mengurangi waktu tunggu, dan menghindari bottleneck dalam rantai pasokan.
  • Procurement : Hubungan jangka panjang dengan pemasok, keterlibatan pemasok sejak awal, dan koordinasi dalam perancangan produk.
  • Pengembangan Produk dan Komersialisasi: Keterlibatan konsumen, pemilihan material dan pemasok, pengembangan teknologi produksi, dan waktu peluncuran produk yang cepat.
  • Return Management: Identifikasi peluang perbaikan, proyek pengembalian aset, dan pengukuran ketersediaan retur.

Supply Chain Management dengan Deliveree

Deliveree merupakan salah satu pelopor dalam penyediaan layanan Full Truck Load (FTL) yang berbasis teknologi di Indonesia, yang membawa solusi canggih dalam pengelolaan rantai pasokan. Dengan lebih dari 30.000 kendaraan yang terdiri dari 16 tipe berbeda, Deliveree memungkinkan pelanggan untuk memilih kendaraan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, sehingga meningkatkan efisiensi dalam proses pengiriman.

Untuk mendukung kebutuhan pengelolaan rantai pasokan yang efektif, Deliveree menawarkan layanan berikut:

  • Harga yang bersaing dan ekonomis
  • Customer Support 24/7
  • Aplikasi ramah pengguna & dokumentasi digital
  • Pengemudi yang berpengalaman dan profesional
  • Layanan antar jemput sampai depan pintu
  • Layanan bongkar muat
  • Pelacakan langsung secara real-time
  • Asuransi gratis untuk setiap pengiriman
  • Pilihan pembayaran bulanan untuk akun bisnis

Deliveree tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional dengan mengintegrasikan teknologi, tapi juga memaksimalkan potensi keuntungan dalam pengelolaan rantai suplai yang lebih baik.

scroll

Blog ini hanya tersedia di bahasa Inggris . Klik dibawah ini untuk melihat di Inggris.

flag indonesia
Kembali