Panduan Business Continuity Plan untuk Supply Chain

Diagram siklus business continuity dan tim yang menganalisis data di laptop dan dokumen sebagai ilustrasi “Panduan Business Continuity Plan untuk Supply Chain”

Business continuity plan menjadi strategi penting untuk memastikan bisnis tetap berjalan meski menghadapi gangguan. Salah satu cara menerapkannya adalah dengan menjaga kelancaran pengiriman. Untuk mendukung rencana tersebut, cek ongkir Deliveree sekarang dan atur pengiriman lebih efisien.

ArrayCEK TARIF EKSPEDISIWHATSAPP 24/7WHATSAPP 24/7

Apa Itu Business Continuity Plan?

Business continuity plan adalah rencana terstruktur untuk memastikan operasional bisnis tetap berjalan meski ada gangguan. Rencana ini berfokus pada upaya menjaga kelangsungan aktivitas penting perusahaan dengan meminimalkan dampak gangguan melalui prosedur, sumber daya, dan strategi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Business continuity plan supply chain fokus pada kesiapan rantai pasok agar tetap berfungsi saat terjadi bencana, hambatan transportasi, atau masalah pemasok. Membangun ketahanan supply chain untuk mendukung business continuity plan membantu mengurangi waktu henti operasional dan menjaga kepuasan pelanggan.

Apa Saja Komponen Penting dalam Business Continuity Plan?

Komponen penting dalam business continuity plan mencakup langkah-langkah strategis dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana. Untuk memudahkan pemahaman, komponen tersebut dapat dibagi menjadi:

  • Identifikasi risiko untuk mengetahui potensi ancaman.
  • Rencana pemulihan yang memuat langkah konkret jika gangguan terjadi.
  • Tim penanggung jawab yang memiliki peran spesifik.
  • Protokol komunikasi untuk menyampaikan informasi secara cepat.

Siapa Saja yang Bertanggung Jawab dalam Business Continuity Plan?

Pihak yang bertanggung jawab dalam business continuity plan melibatkan berbagai departemen. Tugas dibagi sesuai peran agar rencana dapat dijalankan secara efektif, antara lain:

  • Manajemen – Mengambil keputusan strategis dan memastikan rencana dijalankan.
  • Operasional – Menangani pelaksanaan prosedur harian sesuai rencana.
  • Logistik – Menjamin kelancaran distribusi dan pengiriman barang.
  • IT – Memastikan sistem dan infrastruktur teknologi tetap berfungsi.

Apa Fungsi BCP dalam Logistik?

Fungsi BCP dalam logistik adalah menjaga operasional tetap berjalan meskipun terjadi gangguan besar. Rencana ini memastikan distribusi barang tidak berhenti dan perusahaan tetap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk lebih jelasnya, fungsi BCP dapat dilihat pada poin-poin di bawah ini:

  • Menjaga kelancaran distribusi meski ada hambatan seperti bencana alam atau kerusakan infrastruktur.
  • Melindungi aset perusahaan agar tidak menimbulkan kerugian besar.
  • Mengurangi dampak gangguan sehingga bisnis tetap dapat beroperasi.
  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan menunjukkan kesiapan menghadapi situasi darurat.

Apa Dampaknya Jika Tidak Menerapkan BCP?

Tidak menerapkan BCP berdampak serius karena perusahaan akan kesulitan menjaga operasional saat terjadi gangguan. Beberapa dampak utama dari tidak menerapkan Business Continuity Plan antara lain:

  • Terhentinya proses distribusi karena tidak ada rencana cadangan.
  • Biaya operasional membengkak akibat penanganan darurat yang tidak terstruktur.
  • Kehilangan pendapatan karena keterlambatan dan barang tidak sampai ke pelanggan.
  • Turunnya kepercayaan pelanggan karena layanan dianggap tidak andal.

Apa Peran Teknologi dalam Business Continuity Plan Supply Chain?

Teknologi berperan penting dalam business continuity plan supply chain karena mampu meningkatkan visibilitas, mempercepat respons, dan menjaga efisiensi operasional. Peran ini bisa terlihat dari beberapa hal berikut:

  • Monitoring real-time yang membantu mendeteksi potensi keterlambatan atau masalah lebih cepat.
  • Otomatisasi proses logistik yang mengurangi risiko kesalahan manusia dalam operasional.
  • Analisis data untuk memprediksi risiko dan merencanakan langkah pencegahan.
  • Fleksibilitas rute dan armada melalui sistem digital yang memungkinkan penyesuaian cepat saat terjadi gangguan.

Apa Bedanya BCP dan DRP (Disaster Recovery Plan)?

Perbedaan BCP dan DRP terletak pada ruang lingkup dan fokusnya. BCP menjawab kebutuhan keberlangsungan bisnis secara menyeluruh, sedangkan DRP fokus pada pemulihan teknis setelah bencana. Simak perbandingan keduanya tabel di bawah ini:

BCP (Business Continuity Plan)DRP (Disaster Recovery Plan)
Menjaga agar bisnis tetap berjalan selama gangguan, mencakup operasional, distribusi, hingga layanan pelanggan.Fokus pada pemulihan sistem IT, database, dan infrastruktur teknologi setelah bencana.
Bersifat strategis dengan cakupan luas pada keseluruhan operasional bisnis.Bersifat teknis dan lebih spesifik pada sistem IT.
Digunakan untuk memastikan keberlangsungan bisnis dalam berbagai situasi.Merupakan bagian dari BCP yang khusus menangani aspek pemulihan teknologi.

Bagaimana Tahapan Membuat Business Continuity Plan untuk Supply Chain?

Tahapan membuat business continuity plan supply chain dimulai dari memahami kebutuhan operasional hingga menguji rencana secara berkala. Proses ini memastikan rencana yang dibuat dapat diandalkan saat dibutuhkan.

1. Identifikasi Proses dan Sumber Daya Kritis

Identifikasi proses dan sumber daya kritis berarti mengetahui bagian mana dari supply chain yang tidak boleh berhenti beroperasi. Hal ini mencakup fasilitas produksi, armada pengiriman, pemasok utama, hingga sistem teknologi pendukung.

2. Analisis Risiko dan Dampaknya pada Supply Chain

Analisis risiko dilakukan untuk mengetahui potensi gangguan yang dapat menghambat rantai pasok. Setelah risiko teridentifikasi, dampaknya terhadap operasional dan layanan pelanggan harus dievaluasi. Risiko bisa meliputi faktor alam, gangguan pasokan bahan baku, atau masalah transportasi.

3. Menyusun Strategi Pemulihan yang Efektif

Menyusun strategi pemulihan berarti menentukan langkah-langkah yang akan diambil setelah gangguan terjadi. Strategi ini mencakup alternatif rute pengiriman, penambahan pemasok cadangan, dan penggunaan teknologi untuk koordinasi cepat.

4. Uji Coba dan Evaluasi Rencana Secara Berkala

Uji coba dan evaluasi dilakukan untuk memastikan business continuity plan tetap relevan dan efektif. Simulasi situasi darurat dapat membantu tim memahami tugas masing-masing dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.

Apa Saja Hal yang Bisa Mendukung Business Continuity Plan Supply Chain?

Dukungan terhadap business continuity plan supply chain dapat datang dari faktor internal maupun eksternal yang membantu memperkuat rantai pasok.

Pemanfaatan Teknologi untuk Monitoring dan Tracking

Pemanfaatan teknologi membantu memantau pergerakan barang secara real-time. Sistem ini dapat memberikan peringatan dini jika terjadi keterlambatan atau masalah di perjalanan.

Kerja Sama dengan Mitra Logistik yang Andal

Kerja sama dengan mitra logistik yang memiliki reputasi baik memastikan pengiriman tetap berjalan meski terjadi kendala. Mitra yang berpengalaman biasanya memiliki jaringan luas dan fleksibilitas armada.

Pengelolaan Pengiriman agar Tetap Tepat Waktu dan Aman

Pengelolaan pengiriman yang baik memastikan barang tiba sesuai jadwal dan dalam kondisi optimal. Langkah ini dapat mencakup pemilihan jalur transportasi yang tepat dan pengaturan jadwal pengiriman yang efisien.
Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan layanan logistik yang memiliki sistem terencana dan fleksibel. Salah satu pilihannya adalah Deliveree yang menawarkan opsi armada beragam, jadwal pengiriman yang bisa disesuaikan, dan rute efisien untuk menjaga ketepatan waktu serta keamanan barang.

Bagaimana Deliveree Membantu Menjaga Kelancaran Supply Chain?

Deliveree dapat menjadi bagian penting dalam business continuity plan supply chain dengan layanan logistik yang fleksibel, transparan, dan dapat diandalkan. Berbagai fitur yang ada memungkinkan penyesuaian jadwal, pilihan armada, serta cakupan area, sehingga mendukung berbagai skenario pengiriman dalam strategi kelangsungan bisnis.

Apakah Armada Deliveree Mendukung Pengiriman Skala Besar dan Kecil?

Ya, armada Deliveree mendukung pengiriman untuk berbagai skala, mulai dari muatan kecil hingga besar. Tersedia pilihan kendaraan yang dapat disesuaikan dengan volume dan jenis barang, sehingga cocok digunakan baik oleh perusahaan besar maupun jasa ekspedisi untuk UKM.

Untuk membantu Anda memilih armada yang paling sesuai, lihat daftar jenis kendaraan dan kapasitasnya pada tabel di bawah ini:

ArmadaKapasitasUkuran

Tronton Wingbox

Tronton Wingbox

18.000 hingga 22.000 kg

L: 9.5 m

W: 2.45 m

H: 2.5 m

Tronton Box

Tronton Box

18.000 kg

L: 9.5 m

W: 2.45 m

H: 2.5 m

Tronton Pickup

Tronton Bak

18.000 hingga 22.000 kg

L: 9.5 m

W: 2.45 m

H: 2.6 m

Fuso Pickup

Fuso Bak

8.000 hingga 10.000 kg

L: 6.6 m

W: 2.35 m

H: 2.45 m

Fuso Berat

Fuso Box

8.000 hingga 10.000 kg

L: 6.2 m

W: 2.35 m

H: 2.35 m

Fuso Ringan

CDD Long

6.000 kg

L: 5.3 m

W: 2.0 m

H: 2.1 m

CDD Pickup

Double Engkel Bak (CDD Bak)

5.000 hingga 8.000 kg

L: 4.4 m

W: 2.0 m

H: 2.0 m

Double Engkel CDD

Double Engkel Box (CDD Box)

5.000 kg

L: 4.4 m

W: 2.0 m

H: 1.9 m

Engkel Pickup

Engkel Bak (CDE Bak)

2.600 kg

L: 3.2 m

W: 1.7 m

H: 1.8 m

Engkel box

Engkel Box (CDE Box)

2.200 kg

L: 3.2 m

W: 1.7 m

H: 1.7 m

Box Kecil

Box Kecil

1.000 kg

L: 2.35 m

W: 1.62m

H: 1.3 m

Pickup

Pickup

1.000 kg - 1.500 kg

L: 2.35 m

W: 1.62 m

H: 1.3 m

Van

Van

720 kg

L: 2.2 m

W: 1.35 m

H: 1.30 m

Mobil XL

Mobil XL

350 kg

L: 1.4 m

W: 1.1 m

H: 1.15 m

Economy

Mobil

200 kg

L: 1.35 m

W: 0.9 m

H: 0.8 m

Apakah Deliveree Melayani Pengiriman Lintas Kota dan Antar Pulau?

Ya, Deliveree melayani pengiriman lintas kota dan antar pulau dengan jaringan armada yang luas dan rute yang mencakup berbagai wilayah di Indonesia. Layanan ini memudahkan Anda mengatur pengiriman dalam skala regional maupun nasional sesuai kebutuhan business continuity plan. Untuk mengetahui cakupan wilayah secara detail, silakan lihat area layanan pesan kendaraan Deliveree.

Apakah Deliveree dapat Menyesuaikan Jadwal Pengiriman sesuai Rencana Business Continuity Plan Saya?

Ya, Deliveree dapat menyesuaikan jadwal pengiriman, baik secara instan maupun terjadwal, agar selaras dengan rencana business continuity plan Anda. Layanan ini memungkinkan penjadwalan hingga 30 hari ke depan, sehingga memudahkan perencanaan distribusi bisnis Anda. Fleksibilitas ini membantu menjaga kelancaran supply chain dan bisa dioptimalkan dengan memahami panduan memilih pengiriman on-demand atau rutin.

Apakah Ada Program Khusus Bisnis untuk Pengiriman dengan Deliveree?

Deliveree memiliki program khusus yang dirancang untuk pelanggan bisnis yaitu Akun Bisnis. Program ini bisa digunakan jika Anda melakukan ‘Upgrade Akun’. Program ini memberikan akses ke layanan premium yang membantu perusahaan menjaga kelancaran operasional, termasuk dalam pelaksanaan business continuity plan. Informasi detail mengenai program ini dapat dilihat di laman Bisnis.

Setelah bergabung, perusahaan Anda dapat menikmati berbagai keuntungan tambahan, seperti:

  • Invoice pascabayar
  • Asuransi barang gratis hingga Rp 1M
  • Fleksibilitas dalam mengatur SOP
  • Berbagai dukungan premium sesuai kebutuhan bisnis
  • Dashboard analitik untuk pengiriman bisnis Anda

Bagaimana Cara Memesan Layanan Deliveree untuk Mendukung Business Continuity Plan?

Memesan layanan Deliveree dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi atau web. Ikuti langkah-langkah ini untuk memastikan pengiriman Anda terintegrasi dengan business continuity plan:

  1. Buka aplikasi Deliveree di ponsel atau akses web app melalui browser.
  2. Pilih jenis layanan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  3. Masukkan detail pengiriman, termasuk alamat penjemputan dan tujuan.
  4. Pilih armada yang sesuai dengan kapasitas dan jenis barang.
  5. Atur jadwal pengiriman, termasuk opsi penjadwalan hingga 30 hari ke depan.
  6. Konfirmasi pemesanan dan pantau pengiriman melalui fitur pelacakan real-time.

Business continuity plan supply chain adalah bagian dari langkah strategis untuk menjaga kelancaran rantai pasok di tengah berbagai tantangan. Dengan dukungan mitra logistik seperti Deliveree, penerapan rencana ini bisa lebih efektif dan efisien. Unduh aplikasi Deliveree sekarang untuk memulai perencanaan pengiriman yang terintegrasi dengan business continuity plan Anda.

Axel Pangilinan

Head of Business Deliveree, berpengalaman 9+ tahun di logistik. Berfokus pada inovasi strategi bisnis Deliveree.

scroll

Blog ini hanya tersedia di bahasa Inggris . Klik dibawah ini untuk melihat di Inggris.

flag indonesia
Kembali